Dilema.
Setiap manusia pastinya pernah merasakan dilema, karena memang dilema ini mungkin salah satu bumbu kehidupan. Makna dilema di KBBI didefinisikan sebagai situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menentukan; situasi yang sulit dan membingungkan.
Lalu bagaimana jika kita diselimuti oleh rasa ragu? Bagaimana jika kita diharuskan memilih dari dua pilihan yang sulit? Bagaimana jika kita dihadapkan oleh persimpangan dilema? Apa sekiranya yang akan kita lakukan? Jika kita ada di persimpangan dilema, apa yang akan kita pilih? Terus berjalan, berhenti, atau berbalik arah? Mungkinkah belok kanan atau kiri?
Menurut Goldstein (2007) salah satu alasan pengambilan keputusan manusia dipengaruhi oleh framing effect. Framing effect adalah pengambilan keputusan dipengaruhi oleh bagaimana pilihan-pilihan dari penyelesaian masalah tersebut disajikan. Ada dua bentuk dari framing effect, risk aversion strategy dan risk taking strategy. Risk aversion strategy adalah pengambilan keputusan untuk menghindari risiko sedangkan risk taking strategy adalah pengambilan keputusan untuk mengambil risiko.
Entah terus berjalan, atau belok kanan dan kiri artinya kita mengalahkan kecemasan kita akan keraguan yang ada di depan. Atau kita mundur sedikit dan memperbaiki apa yang salah di jalan sebelumnya dan berhenti untuk menunggu sebentar lalu berbalik arah artinya mungkin akhirnya kita akan memilih alternatif jalan yang lain. Yang pasti, ketika kita ada di persimpangan dilema, jangan jalan di tempat. Kita akan jenuh dan lelah tanpa mendapatkan jawaban, kita harus terus berjalan entah maju, belok kanan atau kiri, mundur atau berbalik arah. Karena terkadang mundur dan menyerah juga menjadi jalan yang lebih baik daripada berjalan di tempat. Mundur beberapa langkah juga akhirnya membuat kita tahu letak kesalahan kita dan akhirnya kita mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Sekarang, apa yang akan kita pilih untuk mengalahkan dilema? Mengambil risiko atau menghindari risiko? Semua pilihan yang akhirnya kita pilih, tidak pernah ada yang salah.
Referensi :
Goldstein, B, E. (2007). Cognitive psychology: Connecting
mind, research and everyday experience.
USA
: Wadsworth Publishing.
Comments
Post a Comment