Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2021

Mengubur Mimpi

Dari yang aku dengar, menyalahkan orang lain atas ketidakmampuan diri dapat membuat kita merasa jauh lebih baik. Karena tiga perempat hidupku, kuhabiskan untuk menyalahkan diri sendiri, untuk kali ini saja, sekali ini saja, aku ingin melimpahkan semua kesalahan pada orang lain.  "Nggak usah deh, ngapain? Buang-buang waktu."  "Buat apa sih ikut kayak gitu?"  "Udah belajar aja yang bener!"  "Mau ngapain lagi sih main sama temen?"  "Jangan main jauh-jauh!"  "Jangan kesana!"  "Jangan pulang sore!"  "Jelek!"  "Makeupnya tebel banget kayak tante-tante." "Pake baju kok seksi-seksi kayak orang nggak bener. Mengundang."  dan beberapa lainnya, sudah familiar di telingaku, sudah jadi makanan sehari-hari. Mungkin, mereka nggak pernah sekalipun tahu, nggak pernah satu kalipun mengerti. Aku melakukan sesuatu karena hanya aku mau, karena hanya aku nyaman, karena hanya aku ingin terlihat cantik. Apa ada...

Ambigu

Satu malam di bawah langit Kamis dan cahaya lampu-lampu gedung tinggi, aku baru menyadari satu hal ketika aku duduk di tempat yang lebih tinggi dari biasanya, bahwa aku sedang dititik penolakan tentang suatu emosi yang terkesan ambigu. Kepalaku dipenuhi oleh pertanyaan mengapa. Semakin aku mencari tahu jawabannya, aku semakin merasa marah. Malam itu, tidak seperti malam-malam sebelumnya yang dipenuhi tawa, aku justru hilang arah.

Lima Tahun

Untuk aku yang berumur lima, Hai, aku datang untuk menyapa. Aku disini untuk meminta maaf, karena aku yang dewasa penuh dengan ketidakberdayaan. Aku banyak kalah. Aku membiarkan kamu tumbuh menjadi manusia yang memang patut untuk disebut si payah. Aku tidak pernah diberi -atau mungkin tidak mengambil- kesempatan yang ada. Aku membiarkan kamu tumbuh menjadi manusia yang penuh kekalahan dan penyesalan. Aku, minta maaf...  Aku, kamu di masa depan juga ingin menyampaikan maaf yang tidak pernah disampaikan dari orang-orang yang tidak pernah meminta maaf padamu untuk semua hal yang mereka lakukan dan katakan. Maaf untuk semua luka yang dihadirkan. Maaf untuk semua hal yang gagal, semua mimpi kamu yang tidak pernah terwujud dan terpaksa dikubur. Maaf untuk hal-hal menyakitkan yang mungkin akan kamu terima beberapa tahun kemudian. Maaf untuk aku yang membiarkan kamu selalu menyalahkan diri sendiri.  Aku, kamu di masa depan sering berpikir untuk menyerah, untuk tidak lagi melangkah tap...