Untuk aku yang berumur lima,
Hai, aku datang untuk menyapa. Aku disini untuk meminta maaf, karena aku yang dewasa penuh dengan ketidakberdayaan. Aku banyak kalah. Aku membiarkan kamu tumbuh menjadi manusia yang memang patut untuk disebut si payah. Aku tidak pernah diberi -atau mungkin tidak mengambil- kesempatan yang ada. Aku membiarkan kamu tumbuh menjadi manusia yang penuh kekalahan dan penyesalan. Aku, minta maaf...
Aku, kamu di masa depan juga ingin menyampaikan maaf yang tidak pernah disampaikan dari orang-orang yang tidak pernah meminta maaf padamu untuk semua hal yang mereka lakukan dan katakan. Maaf untuk semua luka yang dihadirkan. Maaf untuk semua hal yang gagal, semua mimpi kamu yang tidak pernah terwujud dan terpaksa dikubur. Maaf untuk hal-hal menyakitkan yang mungkin akan kamu terima beberapa tahun kemudian. Maaf untuk aku yang membiarkan kamu selalu menyalahkan diri sendiri.
Aku, kamu di masa depan sering berpikir untuk menyerah, untuk tidak lagi melangkah tapi di sisi lain aku tidak mau kalah. Aku menghargai kamu untuk selalu ingin bertumbuh. Aku menghargai kamu yang berani untuk memutuskan untuk menjadi dewasa. Aku bersyukur kamu selalu menjadi tempat bersandar ketika aku sangat ingin menggantungkan leherku di atap.
Terima kasih dan maaf karena tidak tumbuh menjadi manusia dewasa yang selalu kamu impikan. Aku mungkin akan gagal. Semoga kamu tidak kecewa.
Comments
Post a Comment