Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2021

Barley dalam Film Onward

Film Onward karya Disney yang tayang pada awal tahun 2020 menceritakan petualangan dua bersaudara Barley dan Ian Lightfoot di dunia sihir yang mulai pudar karena tergantikan teknologi. Pada ulang tahun ke 16, Ian mendapatkan kado berupa tongkat sihir peninggalan ayahnya. Barley dan Ian mendapatkan misi mengembalikan sisa-sisa sihir yang digunakan untuk menghadirkan kembali ayahnya yang sudah meninggal. Karakter Ian digambarkan seperti manusia kebanyakan yang tidak terlalu suka berinterkasi, pesimis, anxious dan penuh pertimbangan. Namun, Ian tahu apa yang ia inginkan. Sementara Barley si troublemaker yang optimis memiliki karakter yang impulsif dan pemberani. Untuk aku pribadi, Film Onward karya Disney yang tayang pada awal 2020 menunjukan bahwa sebenarnya apa yang kita cari dalam hidup? Apa yang membuat kita bekerja begitu keras? Apa yang membuat kita akhirnya menyakiti diri sendiri karena memaksakan diri untuk mendapatkan apa yang kita inginkan? Film ini membuka pikiran kita bahwa ki...

Ayah dan Sambal Kecap

"Aku mau buat sambal kecap kesukaan Ayah!" Aku berjalan riang dengan sekantong tahu susu kesukaan aku dan ayah. Hari ini, Ayah juga tidak ada di gerbang sekolah. Aku memutuskan untuk pulang berjalan kaki dan tidak lupa membeli tahu susu langganan kami. Tidak butuh waktu lama, hanya 15 menit aku sampai di rumah, "Ayah aku pulang, aku beli tahu susu, kita makan siang ya." Aku sibuk menyiapkan piring untuk kami makan siang. "Ayah, ayah mau sambal kecap?" kubuka lemari es untuk melihat apakah masih tersedia bahan sambal kecap yang paling ayah suka. "Ayah, resep sambal kecap apa aja sih?" Aku berusaha mengingat resep yang paling Ayah suka. "Cabe rawit, bawang merah, jahe, cabe merah, lada, garam... Apa lagi ya? Oh, kecap!" Aku memotong bahan sambal kecap dengan hati riang, kucampur semua bahan sambal kecap dan kucicip "udah pas! Ayah pasti suka."  Ayah kemana ya? Di kamar kah? Kok dari tadi nggak jawab aku ya. "Ayah? Yah? Ayo ...

Dimsum dan Selesai

  Aku deklarasikan diriku dan selesai.. "Hmm, aku cuma pengen dia tahu kalau aku masih hidup kok! Masih ada disini dan masih suka. Aku cuma pengen bilang kalau dulu, eh nggak sampai sekarang pun aku sukanya beneran!" Kalimat itu masih aku ucapkan sejak tujuh tahun silam. Selama tujuh tahun, aku masih bertanya, "kenapa dia tiba-tiba hilang ya?" atau "dulu aku kenapa nggak bilang kalau aku senang kalau ada dia?" atau "dulu kenapa ya aku nggak beneran bilang kalau suka."  Aku nggak pernah berpikir bahwa dia masih singgah selama ini. Aku masih berharap, suatu saat nanti, jika ada hari di mana dan aku diberi kesempatan untuk satu kali saja, setidaknya sekali saja bertemu lagi. Aku ingin menyampaikan sesuatu yang belum pernah kusampaikan, bertanya tentang tumpukan pertanyaan saat dia tiba-tiba hilang. Sayangnya, kami hanya hampir bertemu dalam beberapa ketidaksengajaan.  Satu malam di hari Sabtu dia datang ke kedai kopi baru salah satu temanku, aku lag...