Skip to main content

Menjadi Mindful dan Fokus untuk Hidup Saat Ini

Since hidup aku dipenuhi kecemasan dan kekhawatiran, pikiranku penuh dan berisik banget setiap malam. Aku juga merasa pikiran aku melompat kesana-kemari, sulit sekali untuk fokus. Nggak jarang, hal-hal yang muncul di pikiranku adalah berbagai negative thought. Takut dan khawatir sudah jadi teman akbrab hahahaha. 

Loh emang mikirin apa sih? 

Apapun... secara nggak sadar semua hal aku pikirin, mulai dari besok akan ada hal buruk apa ya? Aduh kemarin aku kayaknya pakai baju jelek banget deh? Kalau pas interview tiba-tiba nanti mati lampu gimana ya? Waktu itu aku harusnya kasih jawaban ini deh bukan itu? Kayaknya aku salah deh kalau ambil langkah ini? Kayaknya kemarin aku salah deh ngelakuin itu? Gimana ya kalau orang-orang nilai aku jelek? Gimana ya kalau aku dikira aneh? Kalau aku nyebrang, aku ketabrak gak sih? Ih kayaknya tadi aku presentasi jelek banget deh? Kalau KRL ini tiba-tiba jeblos gimana ya? Gimana ya kalau aku nggak lulus matkul ini? Kayaknya temenku gak suka deh sama aku? Aku cuman ganggu dia aja gak sih? Aku takut nggak diterima...Sampai hal paling konyol adalah, aku takut mati. 

Dan pikiran-pikiran negatif lainnya.

Kecemasan dan kekhawatiran itu semakin meledak, aku nggak bisa kontrol lagi. Aku takut hadir di lingkungan baru, aku takut ketemu orang, aku takut untuk menulis, aku takut untuk pakai baju favorite aku, aku takut untuk upload sesuatu di media sosial aku sendiri,. Aku takut untuk tidur, karena aku takut nggak bisa bangun lagi (?) Dan banyak ketakutan-ketakutan lain yang sangat memengaruhi fungsi hidup aku.

Lelah sama pikiran sendiri yang selalu berisik, akhirnya aku pergi ke psikolog. Sampai akhirnya aku dikenalkan dengan konsep mindfulness. Aku diminta untuk mengadaptasi konsep mindfulness untuk mengurangi kecemasanku yang berlebihan, aku diminta cukup fokus untuk hidup di saat ini saja. 

Gimana caranya bisa fokus di saat ini aja? Berarti kita nggak peduli dong sama masa depan? Berarti kita nggak bisa belajar dong dari masa lalu?

Menjadi mindful artinya individu sadar akan apapun kondisinya saat ini, terlepas dari kejadian masa lalu dan masa depan (Mace, 2008). Mindfulness didefinisikan sebagai awareness experience with acceptance (Germer, 2009). Konsep mindfulness mungkin juga disebut sebagai strategi regulasi emosi. Kita diminta untuk menerima kondisi serta emosi apapun yang sedang kita rasakan saat ini. Melalui mindfulness setiap kondisi dan emosi saat ini diberikan atensi penuh atau singkatnya kita diminta untuk memusatkan perhatian terhadap apa yang terjadi hanya pada saat ini. dengan tujuan supaya tidak terlalu mengkhawatirkan masa depan dan juga tidak terlalu menyesali yang terjadi di masa lalu. Mindfulness juga membantu kita untuk menghindari kondisi yang nggak bisa kita kontrol yang akhirnya akan meminimalisir kecemasan dan kekhawatiran.

Setelah beberapa waktu aku menerapkan konsep mindfulness, aku jauh jadi lebih legowo. Aku jadi lebih merasa sejahtera dan tenang. Selain itu, pikiran aku juga sudah nggak terlalu berisik. Jauh lebih baik lagi, pikiran aku sekarang sudah nggak melompat kesana-kemari lagi.


Reference :

Germer, C. K. (2009). The Mindful Path to Self-Compassion. New York: The Guilford Press.

Mace, C. (2008). Mindfulness and Mental Health: Therapy, Theory and Science (1st ed.). London and New York: Routledge.


Comments

Popular posts from this blog

Apa Salahnya Menjadi Biasa?

"Emang kenapa kalau hidupku nggak luar biasa?" "Apa salahnya menjadi biasa?" Ketika teman sebaya sudah kesana-kemari dengan kabar bahwa gajinya sudah dua digit, membuka laman sosial media disambut dengan postingan banyak teman yang sudah menikah dan menyiapkan MPASI untuk bayinya, berjabat tangan dengan teman yang sudah mendapatkan pencapaian luar biasa dengan mengisi webinar, lebih jauh lagi ada yang sedang melihat katalog rumah dan membeli rumah, menengok kanan-kiri ada teman yang sedang membicarakan mobil barunya yang berwarna silver, belum lagi ada yang sedang mengikuti kelas dan melanjutkan sekolah, atau postingan teman sebaya mirror selfie dengan lanyard Gucci menggantung di leher dan bersepatu tory burch. Sementara aku, hanya duduk bersebelahan dengan kegagalan. "Kenapa aku nggak bisa kayak gitu ya? Tapi emang apa salahnya kalau nggak kayak gitu? Apa salahnya menjadi biasa?"  Apa salahnya nggak punya gaji dua digit? Apa salahnya belum beli rumah...

Persimpangan Dilema

Dilema.  Setiap manusia pastinya pernah merasakan dilema, karena memang dilema ini mungkin salah satu bumbu kehidupan. Makna dilema di KBBI didefinisikan sebagai situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menentukan; situasi yang sulit dan membingungkan.  Lalu bagaimana jika kita diselimuti oleh rasa ragu? Bagaimana jika kita diharuskan memilih dari dua pilihan yang sulit? Bagaimana jika kita dihadapkan oleh persimpangan dilema? Apa sekiranya yang akan kita lakukan? Jika kita ada di persimpangan dilema, apa yang akan kita pilih? Terus berjalan, berhenti, atau berbalik arah? Mungkinkah belok kanan atau kiri?  Menurut Goldstein (2007) salah satu alasan pengambilan keputusan manusia dipengaruhi oleh  framing effect. Framing effect  adalah pengambilan keputusan dipengaruhi oleh bagaimana pilihan-pilihan dari penyelesaian masalah tersebut disajikan. Ada dua bentuk dari  framing eff...

Luka Hadir untuk Menyapa

Sedikit kesal melihat tubuh penuh luka, ada yang meninggalkan bekas tanpa rasa sakit, tidak jarang pula meninggalkan bekas dengan rasa sakit. Semakin sering terluka, semakin luka banyak tampak dan berkata "Hai." Ketika luka terlihat, ia seakan membuat aku melompat menuju waktu yang entah kapan, "Ah, ini luka yang aku dapat ketika aku terkena air mendidih" "Ah, ini luka karena tertusuk serbuk kayu."  "Ini luka yang aku dapat karena tersayat sebilah pisau." "Ini luka karena tersundut sebatang rokok."  "Luka ini bikin aku menangis tujuh hari depalan malam." "Luka ini paling sakit, luka karena jatuh dari pohon." Kemudian, aku mengerti, ketika luka mulai mengering hingga membekas, sesekali luka ingin menampakkan diri untuk menyapa. Ia berkata, "Aku luka karena terbakar, jangan bermain api lagi ya." "Aku ini luka yang baru sembuh, jangan sampai kamu jatuh lagi ya." "Ah, ternyata luka yang paling ...