Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Setelah mengalami beberapa kali (baca: sering) kegagalan, frasa ini sudah nggak relevan lagi untukku. Memang kenyataannya sering kali hasil juga mengkhianati usaha.
Dari kecil, mungkin kita lebih familiar dengan keberhasilan. Keberhasilan dinilai sebagai hasil akhir dari segala usaha. Nanti kalau kamu berusaha keras, kamu pasti berhasil. Pasti berhasil, sebuah absolute statement yang tidak selalu tepat. Karena absolute statement "pasti berhasi" inilah yang membuat kegagalan menjadi hal yang asing. Kegagalan adalah hal yang tabu, hal yang seolah nggak boleh sama sekali terjadi. Kegagalan juga bisa saja terjadi walau kita sudah berusaha keras. Kegagalan juga hidup berdampingan dengan usaha. Kita sering kali merasa ketika kita berusaha, yang menunggu kita di garis akhir hanya keberhasilan. Lalu, ketika kenyataannya kita gagal, kita merasa asing dengan diri kita, kita merasa semua hal yang kita lakukan menjadi sia-sia, kita menjadi seorang yang tidak hentinya menyalahkan diri.
Aku mau mulai hari ini kita mengenal kegagalan, bahwa kegagalan bisa saja terjadi, kegagalan bukan lagi hal yang tabu untuk kita. Seperti yang dibahas oleh buku Aku Bukannya Menyerah Hanya Sedang Lelah karya Geulbaewoo, bahwa ketika kita sadar akan hadirnya kegagalan, kita akan mampu menghadapinya. Yang perlu kita lakukan hanya berusaha sampai akhir batas kemampuan agar tidak menyesali apapun di kemudian hari.
Mulai hari ini, tidak apa-apa jika gagal, tidak perlu malu, karena kegagalan juga merupakan hal yang wajar terjadi. Ah, tapi bukan berarti kita juga jadi tidak melakukan apa-apa setelah mengalami kegagalan, itu juga bukan masalah sih, asal kita mau bertanggung jawab terhadap keputusan yang kita ambil. Aku sekarang hanya fokus dengan apa yang bisa aku lakukan, berhasil atau gagal, aku sadar bukan kuasaku. Aku hanya tetap berusaha semaksimal mungkin, sesuai apa yang bisa aku lakukan, supaya aku tidak menyesal karena tidak melakukan yang terbaik bukan menyesal karena aku gagal. Aku juga bukan mengecilkan emosi ketika kita gagal, marah, sedih, kecewa, tentu. Tapi setidaknya, kita tidak terpuruk karena kegagalan. Kita mempersilakan diri kita untuk melakukan kesalahan, agar kita bisa menjadi seseorang yang menghargai adanya kemungkinan lain. Setiap kegagalan juga tidak hanya meninggalkan hal yang sia-sia, kegagalan juga memberikan kesempatan kita untuk melihat dunia dalam perspektif lain.
Aku harap, kita, aku dan teman-teman mulai bisa untuk....Okay, ternyata aku gagal. Tidak apa-apa, ini bukan apa-apa. Aku sudah berusaha keras. Aku tidak menyesal. Mari lakukan hal lain.
Comments
Post a Comment