Skip to main content

Posts

Apa Salahnya Menjadi Biasa?

"Emang kenapa kalau hidupku nggak luar biasa?" "Apa salahnya menjadi biasa?" Ketika teman sebaya sudah kesana-kemari dengan kabar bahwa gajinya sudah dua digit, membuka laman sosial media disambut dengan postingan banyak teman yang sudah menikah dan menyiapkan MPASI untuk bayinya, berjabat tangan dengan teman yang sudah mendapatkan pencapaian luar biasa dengan mengisi webinar, lebih jauh lagi ada yang sedang melihat katalog rumah dan membeli rumah, menengok kanan-kiri ada teman yang sedang membicarakan mobil barunya yang berwarna silver, belum lagi ada yang sedang mengikuti kelas dan melanjutkan sekolah, atau postingan teman sebaya mirror selfie dengan lanyard Gucci menggantung di leher dan bersepatu tory burch. Sementara aku, hanya duduk bersebelahan dengan kegagalan. "Kenapa aku nggak bisa kayak gitu ya? Tapi emang apa salahnya kalau nggak kayak gitu? Apa salahnya menjadi biasa?"  Apa salahnya nggak punya gaji dua digit? Apa salahnya belum beli rumah...
Recent posts

Hasil juga Mengkhianati Usaha

Hasil tidak akan mengkhianati usaha.  Setelah mengalami beberapa kali ( baca: sering)  kegagalan, frasa ini sudah nggak relevan lagi untukku. Memang kenyataannya sering kali hasil juga mengkhianati usaha.  Dari kecil, mungkin kita lebih familiar dengan keberhasilan. Keberhasilan dinilai sebagai hasil akhir dari segala usaha. Nanti kalau kamu berusaha keras, kamu pasti berhasil. Pasti berhasil, sebuah absolute statement yang tidak selalu tepat. Karena  absolute statement  "pasti berhasi" inilah yang membuat kegagalan menjadi hal yang asing. Kegagalan adalah hal yang tabu, hal yang seolah nggak boleh sama sekali terjadi. Kegagalan juga bisa saja terjadi walau kita sudah berusaha keras. Kegagalan juga hidup berdampingan dengan usaha. Kita sering kali merasa ketika kita berusaha, yang menunggu kita di garis akhir hanya keberhasilan. Lalu, ketika kenyataannya kita gagal, kita merasa asing dengan diri kita, kita merasa semua hal yang kita lakukan menjadi sia-sia,...

Si Sulung Penipu Ulung

Terlahir sebagai anak sulung bukan harapan, aku terbiasa untuk terpaksa berpura-pura mengerti apa yang terjadi. Terlahir sebagai anak sulung, bukan sebuah pilihan, aku terbiasa untuk pura-pura tidak kesakitan walau aku memiliki luka. Terlahir sebagai anak sulung, bukan hal istimewa, aku berpura-pura menjadi dewasa bahkan ketika anak kecil dalam diri memberontak. Terlahir sebagai anak sulung bukan keinginan, aku terbiasa untuk mengalah walau aku tidak ingin kalah.  Sebagai anak sulung, memang aku tidak diberikan tanggung jawab untuk menjaga. Namun, aku tetap merasa bertanggung jawab untuk selalu ada. Merasa bersalah dan menyalahkan diri sudah tiada hentinya aku lakukan, apapun yang kesalahan yang terjadi, mengutuk diri menjadi satu-satunya pilihan. Aku si Sulung terbiasa diam dalam kotak, asing untuk bercerita bahwa terjebak dalam kesulitan. Hal yang tidak asing bagi si Sulung hanya kesepian dan yang mampu dilakukan hanya memberikan dirinya sendiri pelukan. Aku, si Sulung menip...

Iced Red Velvet Latte

" Iced red  velvet latte satu, Mbak." Iced red velvet latte  aku pesan untuk aku sendiri. Hari itu, aku hanya ingin setidaknya ada sedikit kehadiran temanku hari ini. Dia, temanku yang menghilang, satu-satunya temanku yang tergila-gila dengan minuman yang terinspirasi dari dessert ini.  Duduk di ujung ruangan cafe berhadapan langsung dengan hujan yang hanya dibatasi jendela besar, aku menatap iced   red velvet latte yang entah mengapa terlihat pilu, "Dia sedih kah?" Hari itu, sedikit, hanya sedikit saja, aku ingin ada dia di sini, di hadapanku . Aku ingin melihat dia meminum  iced  red velvet latte kesukaannya. Aku ingin merasa pusing mendengar dia protes karena rasa  iced  red velvet latte  yang dia pesan terlalu manis. Aku ingin dia menceritakan cerita yang belum sempat aku dengar. Aku ingin tertawa mendengar jokes  payah yang biasa dia lontarkan. Aku ingin mendengar keluhan dia tentang banyak hal. Aku ingin melihat dia tertawa. Ak...

Menjadi Mindful dan Fokus untuk Hidup Saat Ini

Since hidup aku dipenuhi kecemasan dan kekhawatiran, pikiranku penuh dan berisik banget setiap malam. Aku juga merasa pikiran aku melompat kesana-kemari, sulit sekali untuk fokus. Nggak jarang, hal-hal yang muncul di pikiranku adalah berbagai  negative thought.  Takut dan khawatir sudah jadi teman akbrab hahahaha.  Loh emang mikirin apa sih?   Apapun... secara nggak sadar semua hal aku pikirin, mulai dari besok akan ada hal buruk apa ya? Aduh kemarin aku kayaknya pakai baju jelek banget deh? Kalau pas  interview  tiba-tiba nanti mati lampu gimana ya? Waktu itu aku harusnya kasih jawaban ini deh bukan itu? Kayaknya aku salah deh kalau ambil langkah ini? Kayaknya kemarin aku salah deh ngelakuin itu? Gimana ya kalau orang-orang nilai aku jelek? Gimana ya kalau aku dikira aneh? Kalau aku nyebrang, aku ketabrak gak sih? Ih kayaknya tadi aku presentasi jelek banget deh? Kalau KRL ini tiba-tiba jeblos gimana ya? Gimana ya kalau aku nggak lulus matkul ini? Kaya...

Buku The Little Prince

The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupéry termasuk salah satu re komendasi Goodreads dalam edisi books that everyone should read at least once. Buku ini berkisah tentang pilot yang terdampar di gurun lalu bertemu The Little Prince dari planet lain yang sangat kecil. Kisah bermula ketika The Little Prince neminta pilot untuk menggambar domba. Awalnya pilot menolak menggambar karena ia tidak percaya diri dengan gambar yang ia buat sebab ia pernah merelakan mimpinya menjadi pelukis karena orang dewasa yang tidak mengerti gambarnya. Cerita ini dituliskan berdasarkan sudut pandang pilot terhadap kisah yang diceritakan The Little Prince ketika ia menjelajahi berbagai planet. The Little Prince berpetualang menjelajahi planet lain hingga akhirnya sampai ke planet bumi. Dalam perjalanannya, The Little Prince bertemu dengan berbagai orang aneh mulai dari orang sombong, raja yang gila hormat, pemabuk, pebisnis yang sibuk dan orang dewasa yang rumit. Karakter T he Little Prince yang sangat ...

Barley dalam Film Onward

Film Onward karya Disney yang tayang pada awal tahun 2020 menceritakan petualangan dua bersaudara Barley dan Ian Lightfoot di dunia sihir yang mulai pudar karena tergantikan teknologi. Pada ulang tahun ke 16, Ian mendapatkan kado berupa tongkat sihir peninggalan ayahnya. Barley dan Ian mendapatkan misi mengembalikan sisa-sisa sihir yang digunakan untuk menghadirkan kembali ayahnya yang sudah meninggal. Karakter Ian digambarkan seperti manusia kebanyakan yang tidak terlalu suka berinterkasi, pesimis, anxious dan penuh pertimbangan. Namun, Ian tahu apa yang ia inginkan. Sementara Barley si troublemaker yang optimis memiliki karakter yang impulsif dan pemberani. Untuk aku pribadi, Film Onward karya Disney yang tayang pada awal 2020 menunjukan bahwa sebenarnya apa yang kita cari dalam hidup? Apa yang membuat kita bekerja begitu keras? Apa yang membuat kita akhirnya menyakiti diri sendiri karena memaksakan diri untuk mendapatkan apa yang kita inginkan? Film ini membuka pikiran kita bahwa ki...